Monday, September 19, 2011

peluk

taken from @adDEEction

PELUK adalah judul sebuah fiksi dalam buke Rectoverso karangan Dewi 'Dee' Lestari.
in short ways, fiksi ini menceritakan tentang cowo dan cewe yang udah pacaran selama enam tahun, daaannnn... putus.
yep, that's hurt :)
Si cowok merasa cinta mereka udah ga lagi sama. Sementara si cewek tidak ingin mengorbankan 6 thn begitu saja.

Here's the quote :')

"Aku menyayangimu spt kusayangi diriku sendiri. Bagaimana bisa kita ingin pisah dgn diri sendiri?"

"Terkadang kita mmg hrs berpisah dgn diri kita sendiri. Diri yg tlh menjelma menjd manusia yg kita cinta."

"Aku ingin bilang, aku sakit melihat kamu sakit. Namun bungkusan udara ini memberangus mulut kita berdua."

 "Kemampuan kita berkata2 menguap. Kebisuan menjadi hadiah kebersamaan kita bertahun2."

Pandangan mata kita yg sedari td berlari2 mulai berani menemukan satu sama lain. Entah kapan lg tatapan ini terjalin.

"Tak mungkin kulupa caramu memandangku, dan tak mungkin kaulupa bagaimana semua ini bermula."

Saat kita menutup pintu, mendadak ruang yg kita tinggalkan memunculkan keindahan yg selama ini entah bersembunyi di mana.

"Jika malam ini kita memutuskan utk terus bersama, itu krn kita tdk tahu bagaimana menangani kesendirian."

"Aku tidak ingin bersamamu cuma karena enggan sendiri."
 
Seseorg semestinya memutuskan bersama org lain krn menemukan keutuhannya tercermin, bukan ketakutannya akn sepi.

Kau hrs bertanya langsung pd hatiku krn dialah yg satu hari menutup dan mengucap: “cukup.”

"Hati adalah air. Ada gravitasi yang secara alamiah menggiringnya."

"Aku ingin mengalir. Hatiku belum mau mati."

Aliran ini hrs memecah dua agar kita sama2 bergerak. Sblm kita terlalu jengah dan akhirnya pisah dlm amarah.

Aku tdk tahu cinta itu terdiri dr brp macam. Yg kutahu, cinta ini tersendat, dan hatiku spt mau mati pengap.

Kendati bersamamu senyaman berselimut pada saat hujan. Namun aku mengerontang kekeringan.

Kamu bukan tisu sekali pakai. Kita tdk mungkin membuang apa pun jika kita percaya hati bukan diperuntukkan sbg tmpt menyimpan.

"Hati tdk pernah menyimpan apa2. Ia menyalurkan segalanya. Mengalir, hanya mengalir."

Panas tubuh kita berdua mencairkan apa yg beku berthn2. Rasakan betapa lamanya kita terlelap dan membiarkan aliran itu padam.

Hatimu tahu, spt hatiku pun tahu. Nadi kita mendenyutkan pesan2 yg tahunan sdh menanti utk bersuara.

Inilah keindahan yg kumaksud. Kejujuran tanpa suara yg tak menyisakan ruang untuk dusta

Rasakan semua. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pd waktunya.

"Inilah hatiku, pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya."

"Aku tahu aku telah dimengerti, meski sekali saja pelukanku."

"Aliran ini memecah. Indah. Meski aku berbalik pergi dan tak kembali."

"Tiada yg terobati, di dalam peluk ini, tp rasakan semua, sebelum kau kulepas slamanya."

Lepaskanku segenap jiwamu. Tanpa hrs ku berdusta. Karena kaulah satu yg kusayang. Dan tak layak kau didera.

"Tak juga kupaksakan setitik pengertian, bahwa ini adanya: cinta yg tak lagi sama."
i love the quotes :)
the best and the most suitable one for me is:
"Aku ingin mengalir. Hatiku belum mau mati."

No comments:

Post a Comment